Pembangunan IKN Ikut Berdampak Pada Bencana? Begini Solusi Universitas Pertamina
Universitas Pertamina merupakan kampus swasta unggulan terbaik di jakarta. Universitas Pertamina tentunya juga mengetahui bahwa berbagai bencana alam yang terjadi belakangan bisa saja terjadi karena dampak gas rumah kaca. World Meteorological Organization menyatakan bahwa gas rumah kaca yang terperangkap di bumi akan menyebabkan naiknya suhu rata-rata permukaan bumi.
Hal tersebut akan menimbulkan berbagai bencana seperti gelombang panas, kekeringan, maupun banjir.Salah satu cara untuk meminimalisir kerusakan dari bencana yang muncul akibat adanya perubahan iklim adalah dengan menerapkan sustainable engineering, infrastructure, dan development.
Universitas Pertamina Mengadakan “International Conference on Sustainable Engineering, Infrastructure, and Development”
Dalam konferensi “International Conference on Sustainable Engineering, Infrastructure, and Development” yang di laksanakan oleh Universitas Pertamina (UPER), Ir. Tota Simatupang, M.Eng., Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri dan Fakultas Perencanaan Infrastruktur UPER, memberikan pendapat mengenai pentingnya aspek berkelanjutan dalam mengembangkan sebuah wilayah.
Konferensi internasional ini dihadiri oleh Bambang Susantono selaku Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Arie Setiadi Moerwanto selaku Dirjen Bina Marga, serta kalangan akademisi dari mancanegara, seperti: Assc. Prof. Muhammad Roil Bilad dari Universiti Brunei Darussalam, Prof. Chun-Hung Lee dari National Dong Hwa University, Prof. Taufik dari California Polytechnic State University, dan Assc. Prof. Muhammad Aziz dari University of Tokyo sebagai pembicara. Kegiatan ini juga diikuti oleh 527 orang peserta dari berbagai institusi pendidikan di Indonesia sebagai pemakalah.
Dalam hal pembangunan berkelanjutan, transisi energi menjadi salah satu kunci untuk memerangi perubahan iklim. Menurut Bambang Susantono, transisi energi juga telah diterapkan secara masif ke dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Dalam menjalankan transisi energi, Assc. Prof. Muhammad Aziz, juga menjelaskan bahwa diperlukan inovasi dalam mengintegrasikan sistem energi dengan transformasi digital. Menurutnya, melalui digitalisasi teknologi transisi energi dapat dilakukan dan modernisasi infrastruktur energi dengan menggunakan internet of things, artificial intelligence, atau big data.
Pemanfaatan transformasi digital dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara dilakukan dengan menggunakan teknologi smart grid dalam sistem kelistrikan IKN. Smart grid terebut nantinya akan terhubung langsung dengan PV rooftop sehingga membuat para pengguna PV rooftop bisa menghasilkan listriknya sendiri. Dengan begitu, smart grid dapat menjadi solusi untuk menekan timbulnya emisi gas rumah kaca.
Bagi anda yang tertarik dengan perkembangan energi baru terbarukan (EBT), anda bisa bergabung pada universitas terbaik di Jakarta yaitu Universitas Pertamina (UPER). Anda bisa mempersiapkan diri anda untuk Seleksi Mahasiswa Baru Universitas Pertamina Tahun Akademik 2023/2024. Informasi lengkap terkait dengan program studi serta syarat dan ketentuan pendaftaran dapat anda akses pada laman https://pmb.universitaspertamina.ac.id.